Arsip untuk Oktober, 2011

Mozaik Buah Hati

Oke post kali ini berisi cerita yang ditulis oleh My beloved mom, cerita ini merupakan cerita nyata yang mudah-mudahan bakal menginspirasi banyak orang, amin..
oke langsung sikat aja,, Baca lebih lanjut

Untukmu Gycentium..

Kalimat pertama yang mau gw ucapin sekarang adalah, aku sayang kalian. Biar dibilang alay atau najis gw tetep mau bilang kalo gw sayang lo semua. Gw bersyukur bisa jadi bagian dari kalian, dan menurut gw ga semua orang bisa ngerasain yang gw rasain sekarang. Punya teman yang amat berarti seperti kalian. Sekali lagi, aku sayang kalian..
Masih jelas di benak kita saat pertama masuk. Saat itu kita berjumlah 120, begitu lengkap dan harmonis. Waktu pun terus berlanjut dan takdirpun terus berputar . 1,2,3,4,5 orang. 5 orang sudah teman kita yang pupus di tengah jalan, pergi dengan perlahan, one by one. nggak disangka sekarang kita tinggal 115. Sedih sekali bila mengingatnya kawan.
Meskipun begitu, jumlah 115 gak bisa dianggap enteng. Itu juga merupakan sebuah prestasi yang cukup besar. Prestasi untuk melewati sebuah proses yang amat berat. Dari seorang adik, kakak, hingga kakak tertua. Menjadi murid kelas 12, masa yang dibilang aman dari DO karena nilai. Tapi pertanyaannya sekarang adalah, apa yang telah kita dapat? Sudahkah kita menjadi kakak yang baik? Sudah pantaskah kita menjadi seorang suri tauladan bagi adik-adik kita?
Sadarlah, teman. Sekarang kita sudah berada di penghujung masa SMA. Saat dimana kita harus sudah memaksimalkan segala kesempatan yang ada. Tidak ada lagi berleha-leha. Tak ada lagi kata tunda. Sekarang kita sudah dewasa, sudah jadi yang tertua. Kita harus fokus. Karena sekarang saatnyalah kita membuat tersenyum bibir manis ibu kita. Kinilah saatnya kita membuktikan bahwa keringat dan kerja keras ayah kita tidak sia-sia. Kita harus menjadi penerus cita-cita mereka. Kita harus menjawab doa yang mereka panjatkan tiap 2/3 malam. Kita harus membuat mereka berkata, “Kami Bangga Padamu, Anakku”.
Satu hal lain yang biking gw salut sama Gycentium saat ini, kita tidak membuat kasus macam-macam di kelas 12. Yang secara nggak langsung sudah membuat wali asrama kita tenang dan guru-guru senang. Hal itu harus kita pertahankan, kawan. Karena gw mau kita wisuda bersama dalam keadaan tetap seperi saat ini. Utuh dalam 115. Karena gw sayang kalian.. karena Allah.