Wudhu dalam Masyarakat Kita

Oke post kali ini sebenarnya agak bersambung dengan post sebelumnya. Yak betul sekali! kita disini akan membahas kembali fenomena yang ada di Masyarakat, tetapi pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang wudhu.

Semua pasti sudah tau apa itu wudhu, tapi apakah semua sudah tau bagaimana wudhu yang baik dan benar??

Disini ane nggak akan bicara secara rinci mengenai wudhu, hanya ingin mengoreksi saja beberapa hal yang biasa terjadi di masyarakat.

Oke kita mulai saja langsung (bukannya dari tadi udah?). sebelumnya saya akan memberitahu apa saja rukun wudhu itu,

Rukun wudhu :

  1. Niat
  2. Membasuh wajah
  3. Membasuh kedua tangan sampai siku
  4. Mengusap Kepala
  5. Membasuh kaki
  6. Tertib
  7. Muwalat

seperti yang kita lihat di atas, ada beberapa bagian yang dicetak tebal. Yak benar! Bagian yang dicetak tebal adalah bagian yang sering ane lihat dilalaikan oleh masyarakat.

Pertama adalah masalah Membasuh. Allah SWT Berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Maidah:06)

Mungkin tidak banyak orang yang ‘ngeh’ terhadap hal ini, namun perlu diketahui bahwa ketika rukunnya salah, maka amalan tersebut menjadi tidak sah. Kebanyakan dari Masyarakat kita (berdasarkan pengamatan saya)membasahi kedua tangan mereka dengan cara mengusap, bukan membasuh. Memang apa bedanya? Jelas beda! Mengusap adalah ketika kita membasahi tangan kita lalu kita usapkan tangan tersebut ke bagian yang diperintahkan, contohnya rambut. Namun membasuh adalah kita mengucurkan air secara langsung ke bagian tersebut (bukan melalui usapan tangan yang basah). Ya seperti pada gambar di bawah ini.

wuih kerannya dari emas!

Sekarang sudah tau kan bedanya? Mari kita praktekkan.

Selanjutnya adalah bagian yang dibasuh dari tangan tersebut. Berdasarkan Ayat di atas, jelas sekali terlihat bahwa Allah SWT memerintahkan kita untuk membasuh kedua tangan kita sampai siku. Bukan hanya sebatas pergelangan tangan saja.

Hal lain yang cukup mengganggu pikiran ane adalah masalah Tertib. Tertib di sini adalah berurutan, maksudnya adalah sesuai dengan urutan yang dajarkan Rosul. Seperti membasuh muka dahulu baru kemudian membasuh tangan. Tertib disini juga bisa berarti mendahulukan yang kanan dahulu baru kiri (hukumnya sunnah). Yang sering saya lihat di masyarakat, terutama anak-anak kecil adalah, mereka berwudhu bagian kanan dahulu, lalu kiri. Ini sudah benar, tapi setelah itu dia mengulang lagi bagian kanan itu, lalu kiri lagi (selang-seling). Ini menurut ane tidak sesuai dengan kaedah tertib. Yang baik adalah kita melakukan dahulu bagian kanan itu tiga kali, baru bagian kiri tiga kali. Jadi tidak saling berselang-seling.

Oke terakhir, hematlah air! Masih banyak saudara kita di Afrika sana yang kekurangan air. Janganlah kita berboros ria. Allah sendiri-pun juga tidak menyukai hal yang berlebihan.

Sekian saja, Semoga tulisan ini bisa bermanfaat. Jangan lupa untuk saling mengingatkan satu sama lain. Sampai jumpa di pertemuan berikutnya!

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar